Lampung, 23 Juni 2025 — Kepala Kampung Bandar Dalam sekaligus General Manager Badan Usaha Pramuka Lampung, Bapak Hasani, tampil sebagai narasumber utama dari lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang pangan dan pertanian (Food and Agriculture Organization atau FAO) dalam kegiatan pelatihan pemuda bertajuk Youth Training TCP INS 3908. Kegiatan ini diselenggarakan oleh FAO Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, bertempat di Pusdiklat Kwarda Gerakan Pramuka Lampung, Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja sama teknis (Technical Cooperation Programme) FAO—lembaga PBB yang bergerak di bidang pangan dan pertanian—dengan tema “Empowering youth through capacity development on innovative farming system programme for agrifood system transformation”. Program ini bertujuan menjembatani kesenjangan generasi di sektor pertanian serta mendorong minat pemuda terhadap karier dan inovasi di bidang agrikultur.
Sebanyak 30 peserta terpilih mengikuti pelatihan intensif dari tanggal 17 Juni hingga 31 Juli 2025. Mereka berasal dari beragam latar belakang, antara lain praktisi petani muda, mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Universitas Lampung (Unila), lulusan SMA yang telah terjun ke dunia pertanian, serta pemuda dari berbagai daerah, termasuk Kota Tangerang.
Dalam sesi pelatihan yang berlangsung pada Senin pagi (23/6), Bapak Hasani membawakan materi bertema Prospek Layanan Agribisnis. Paparan beliau disambut antusias oleh para peserta. Suasana pun hidup dengan diskusi interaktif, pertanyaan yang tajam, serta energi yang penuh semangat dari peserta yang merasa terinspirasi. Dengan pendekatan yang membumi, pengalaman lapangan yang luas, serta gaya penyampaian yang lugas dan membangun, Bapak Hasani berhasil memotivasi peserta untuk lebih percaya diri dalam mengambil peran di dunia pertanian modern.
Beliau juga membagikan kisah suksesnya dalam mengembangkan sektor agrowisata di berbagai wilayah, antara lain:
- Wisata jeruk di Kampung Bandar Dalam, Way Kanan
- Wisata pantai dan Buper (Bumi Perkemahan) Tridarmayoga di Lampung Selatan
- Arena pacuan kuda di Buper (Bumi Perkemahan) Natar, Lampung Selatan
- Lokasi pertanian dan wisata edukasi di wilayah Kota Baru, Lampung Selatan
Semua inovasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian dan pariwisata desa bisa berkembang pesat jika dikelola dengan tekun dan kreatif.
“Petani zaman sekarang itu keren. Jangan ragu untuk turun ke sawah, ke kebun, justru dari sana bisa lahir banyak inovasi dan peluang,” ujar Bapak Hasani.
Di akhir sesi, Bapak Hasani juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh peserta agar tidak mudah menyerah dengan keadaan. Menurutnya, tantangan di lapangan seharusnya dijadikan pemacu semangat, bukan penghalang. Ia menutup sesi dengan kalimat yang membekas di benak peserta:
“Lebih baik tangan kotor uang bersih, daripada tangan bersih tapi uangnya kotor.”
Pelatihan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga internasional, pemerintah, dan tokoh lokal mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk membangun sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan penuh integritas. FAO dan para mitra berharap, semangat yang lahir dari pelatihan ini akan terus menyebar dan menumbuhkan lebih banyak agen perubahan muda di bidang pertanian dan pembangunan desa.
( Med )