Pernyataan Sadogori Henoch Binti Picu Polemik, AWPI Kalteng: “Menyesatkan dan Diskriminatif!”

PALANGKA RAYA  MediaBerantas

Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kalimantan Tengah, Hadriansyah, menanggapi pernyataan anggota Dewan Kehormatan (DK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah, Sadogori Henoch Binti, yang dinilai menyudutkan media lokal dan jurnalis non-PWI.

Komentar tersebut dinilai sesat alias bukin gaduh, dapat mematikan langkah media di luar PWI dalam mendapatkan kontrak media.

 

Dalam pernyataan resminya, organisasi jurnalistik tersebut menyatakan bahwa komentar dapat dianggap sebagai upaya untuk memfavoritkan organisasi Jurnalistik di lain.

 

Pernyataan Sadogori, yang menyebut media yang belum terverifikasi dan wartawan yang belum memiliki sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tidak layak menjalin kerja sama publikasi dengan pemerintah daerah, ini menuai keberatan dari sejumlah pihak.

 

“Saudara Sadogori tidak memiliki kewenangan untuk melarang atau menentukan boleh tidaknya media lokal bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pernyataan seperti itu dapat merugikan banyak pihak, khususnya media yang belum terverifikasi atau wartawan yang belum UKW. Aturan tersebut bersifat nilai tidak baku dan turan tersebut hanya untuk pengajuan verifikasi ke dewan pers saja, itu cuma sebatas imbauan saja,” tegas Hadriansyah, Kamis (5/6/2025).

 

Ia menegaskan bahwa kebijakan kerja sama antara media dan pemerintah daerah merupakan ranah administratif yang diatur oleh regulasi resmi, bukan oleh pendapat pribadi maupun organisasi profesi tertentu.

 

Pernyataan DK PWI Kalteng tersebut, dinilai menyinggung eksistensi perusahaan pers lokal dan jurnalis independen yang tidak berafiliasi dengan PWI.

 

Dia menambahkan, pernyataan tersebut dapat menciptakan diskriminasi dalam praktik jurnalistik di Kalteng khususnya, kalau mau bersaing mari, bersaing sehat.

 

“Jurnalis indenpenden juga telah bekontribusi banyak kepada pemerintah daerah Kalimantan Tengah selama ini, bukan hanya PWI saja yang andil, bahkan perusahaan pers lokal ada yang tidak menyusu sama Pemda,” pungkas pria yang akrab disapa Mangboy/Hadiboy.

 

Lanjut mangboy, “selama ini kami selalu adem adem aja dgn PWI provinsi saling tukar pikiran untuk memajukan organisasi pers masing masing, langkah kami AWPI dan PWI selaras membangun Kalteng melalui media masing masing motto AWPI ”Melangkah Bersama Membangun Kalteng”, pesan : berilah segelas air putih kepada sesama manusia selagi ada sisa-sisa hidupmu; Jangan kau zolimi temanmu berilah mereka kesejukan kenyaman keindahan engkau akan dikenang sampai akhir hayatmu,” imbuh mangboy menutupi perkataanya

( Red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *