Simon melakukan hal itu setelah sejumlah pejabat Pertamina terjerat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Simon mengatakan selain layanan resmi melalui call center 135, pihaknya kini menyediakan nomor pribadi yang dapat diakses masyarakat.
“Selain kami punya call center 135, saya juga memberikan nomor khusus saya, yaitu nomor 081417081945,” kata Simon dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/3).
Saat ini masyarakat bisa melapor ke nomor tersebut melalui SMS. Simon sedang menyiapkan agar nomor itu bisa dihubungi masyarakat melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.
“Saat ini bisa menerima SMS, nanti akan segera didaftarkan untuk menggunakan aplikasi WhatsApp,” ujarnya menambahkan.
Simon berkata Pertamina akan membenahi diri setelah ada kasus dugaan korupsi ini. Simon menyebut masukan masyarakat akan digunakan Pertamina dalam proses perbaikan tersebut.
“Jika masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai, baik dalam kualitas BBM atau menemukan praktik yang kurang sesuai di lapangan, bisa langsung menghubungi nomor tersebut untuk dapat kami tidak lanjuti pada kesempatan yang pertama,” ujar Simon.
Sebelumnya enam orang pejabat Pertamina ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Salah satunya adalah PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Mereka ditahan Kejaksaan Agung.
Kejagung mengungkap ada beberapa dugaan permainan kotor dalam proses impor BBM tahun 2018-2023.
Sejumlah pejabat Pertamina diduga melakukan pengkondisian dalam Rapat Optimasi Hilir (OH) untuk menurunkan readiness/produksi kilang sehingga produksi minyak bumi dalam negeri tidak terserap sepenuhnya. Dengan demikian, pemenuhan BBM bisa dilakukan dengan impor.
Ada juga indikasi pemufakatan jahat mengatur proses pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang.
Pemenang tender telah dikondisikan, tetapi dibuat seolah-olah sesuai dengan ketentuan. Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan diduga mengotak-atik spesifikasi minyak impor.
( Red )