Mediaberantas – Bogor sesuai Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 mengatur tentang penerapan Kurikulum Merdeka sebagai kerangka dasar dan struktur kurikulum untuk seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini berlaku untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Peraturan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi semua peserta didik, tanpa memandang latar belakang mereka sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka sebagai paradigma baru didunia pendidikan merupakan kegiatan ekstrakurikuler dengan berbasis projek,yang dirancang untuk menguatkan karakter dan Pembinaan siswa – Siswi agar lebih mengenal disiplin
Dalam hal ini SMPN 7 Kota Bekasi Melakukan Study Tour Untuk mengelar kegiatan P5 sebagai pembentukan karakter , dengan kegiatan tersebut sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Di Villa Semak Daun 5-6 Oktober 2024 yang di ikuti sebanyak 290 siswa siswi.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi Villa semak Daun megamendung siswa siswi yang mengikuti giat P5 di pandu oleh Even Organizers HM Tour Dan Travel di bawah naungan CV. Mustakim Tour Organizers Dengan menggunakan 6 (enam) Bus Prima Jasa.
Salah seorang siswa kelas VII Vian saat di wawancara oleh awak media apa yang terkesan dengan Kegiatan P5 ini ? vian menjawab Autbound dan mandi lumpur Om,” ujar Vian
Lanjut dia Kegiatan ini berlangsung Selama 2 hari 1 malam yaitu tanggal 5-6 oktober 2024 dengan biaya Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) per siswa.
” 2 hari dengan biaya Rp. 700.000,- per siswa, ” ujar Vian
Sementara itu Kepala sekolah SMPN 7 kota Bekasi Sukamto usai acara penutupan saat di wawancarai oleh awak media mengatakan Kegiatan ini terselenggara atas kesepakatan Korlas, Komite Dan pihak sekolah.
” ini atas kesepakatan antara korlas, Komite dan pihak sekolah Alhamdulilah mereka support sangat luar biasa untuk membangun karakter Dan mental siswa siswi, ” Kata Sukamto minggu (6/10).
Terkait Sumber Dana dalam Kegiatan ini Sukamto mengatakan berasal dari eksternal / orang tua siswa adapun besaran biaya Rp 700.000,- di ikuti sebanyak 290 siswa untuk siswa siswi yang tidak mengikuti kita laku kan pembinaan di sekolah, ” tutup Sukamto
Namun diakhir wawancara tim media AWPI, Ingin adanya komunikasi berkesinambungan, namun Kamto enggan memberikan nomor kontek person, itu tentu ini kita sayangkan yang terkesan diduga ada yang ditutupi…hingga tidak mau bermitra dengan para awak media yang saat menemu itu, Ada apa dengan nya (Kepala Sekolah-red)
Sehingga berita ini di langsir, dan bersambung…..
( Rhagil )